Rektor UNS Tekankan Pentingnya Inovasi di Era Disrupsi
SOLO — Awal 2018 yang menjadi tahun perkembangan tekonologi kian pesat, menjadi tantangan tersendiri bagi Perguruan Tinggi (PT). Perlu penyikapan yang tepat untuk civitas akademika agar bisa bersaing dengan perguruan tinggi lainnya, baik kancah nasional maupun internasional.
Hal inilah yang ditekankan Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Ravik Karsidi, dalam silaturahmi yang menghadirkan seluruh dosen dan civitas kampus, di Gedung Audotorium UNS, Kamis (4/1/2018).
Dalam sambutannya, Prof. Ravik menekankan pentingnya inovasi dalam menghadapi Era Disrupsi (perkembangan yang terjadi secara cepat). “Jadikan era ini sebagai tantangan untuk dihadapi, jangan melawan arus,” papar Prof Ravik.
Di era Disrupsi, inovasi menjadi hal sangat penting untuk bisa menghadapi segala kemungkinan akan tantangan yang datang. Termasuk pola pikir sebagai akademika harus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. “Di era seperti ini, kita harus mengubah cara berpikir kita untuk menjadi lebih baik. Kita tidak boleh tertinggal dan ditindas oleh perubahan arus besar tersebut,” tekannya.
Menurutnya, disrupsi tidak hanya terjadi pada aspek teknologi, tetapi di seluruh aspek kehidupan. Termasuk dalam dunia pendidikan. Disrupsi harus diiringi dengan inovasi perguruan tinggi. Jika tidak, PT sebagai salah satu tempat tranformasi kelimuan akan hilang dengan sendirinya.
“Kalau kita tidak berinovasi, akan hilang. Demikian juga UNS, kalau tidak inovasi akan mati”, tandasnya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Teknik (FT) UNS, Senot Sangadji, sebagai pengisi materi ilmiah menambahkan, disrupsi di dunia pendidikan tinggi dinilainya bukan sebagai ancaman, melainkan menjadi peluang. Dicontohkan disrupsi di dalam lingkup perguruan tinggi adalah semakin berkembangnya online courses.