Presiden Soeharto dan Surat Simpati Rakyat

Ada pun, Wayan Windia dari Gianyar, Bali, menyatakan Bapak Pejuang Sejati. Simaklah cuplikan isi suratnya begini:

Ini adalah surat kami yang kedua ke hadapan Bapak, dan merupakan surat yang pertama setelah Bapak menyatakan berhenti sebagai Presiden.

Apa pun yang dikatakan orang tentang Bapak, kami tetap mengagumi dan mencintai Bapak yang rendah hati, dan sangat berjasa bagi nusa dan bangsa ini. Yakni baik pada saat perang kemerdekaan, perang Trikora dan perang melawan Gestapu/PKI.

Kami tetap berharap dan berdo’a, kiranya Bapak dan seluruh Keluarga selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, dan selalu dalam keadaan sehat wal’ afiat. Kami yakin, Bapak adalah seorang pejuang sejati.’

Surat-surat tersebut menjadi bukti, bahwa Presiden Soeharto dicintai rakyatnya. Betapa masyarakat tidak akan melupakan jasa Pak Harto yang telah korbankan untuk negara dan bangsa, hingga masyarakat dapat hidup di negara Indonesia yang tercinta dengan aman dan paling penting Bapak adalah Bapak Pembangunan.

Bagi generasi old pengakuan dari Rachmat Asaad, Jakarta Barat, yang mengalami bagaimana pahitnya kehidupan di tahun 1960-an, di waktu itu ia masih SMP merasakan sulitnya untuk makan yang layak. Pakaian sekolah yang hari ini dipakai, malamnya harus dicuci untuk dipakai lagi besoknya. Belum lagi kegiatan sekolah sering terganggu dengan berbagai pengerahan massa untuk menghadiri kegiatan yang bersifat politik yang dilakukan PKI.

Sedangkan, Wayan Windia dari Gianyar, Bali, menyatakan, apa pun yang dikatakan orang tentang Pak Harto, ia tetap mengagumi dan mencintai Pak Harto yang rendah hati, dan sangat berjasa bagi nusa dan bangsa ini. Yakni, baik pada saat perang kemerdekaan, perang Trikora dan perang melawan Gestapu/PKI.

Lihat juga...