Pemkab Sumenep Minta Alur Pelayaran Kalianget Dikeruk

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, meminta Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN memprogramkan pengerukan alur pelayaran kapal di Pelabuhan Kalianget supaya bisa disandari kapal pesiar.

“Kapal pesiar tidak bisa sandar ke dermaga di Pelabuhan Kalianget akibat kondisi alur pelayarannya dangkal sehingga perlu dikeruk,” kata Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi di Sumenep, Rabu.

Ia menjelaskan, pengerukan alur pelayaran kapal di Pelabuhan Kalianget bukan ranah kewenangan pemerintah daerah.

Namun, Pemkab Sumenep ingin alur pelayaran kapal di Pelabuhan Kalianget itu dikeruk supaya kapal pesiar yang membawa wisatawan mancanegara (wisman) bisa sandar.

Pada 2017, sedikitnya 13 kapal pesiar yang membawa ribuan wisman harus lego jangkar di kawasan Perairan Kalianget, akibat tidak bisa sandar di dermaga setempat.

Kondisi tersebut tentunya kurang mengenakkan bagi wisman yang akan berkunjung ke Sumenep melalui jalur laut sekaligus menimbulkan kesan kurang bagus bagi pemerintah daerah.

“Dalam waktu dekat, kami akan berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan maupun Kementerian BUMN agar bisa memprogramkan pengerukan alur pelayaran kapal di Pelabuhan Kalianget,” kata Fauzi.

Komunikasi dengan Kementerian BUMN perlu dan harus dilakukan, karena Pelabuhan Kalianget dikelola oleh salah satu BUMN, yakni PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III.

Pemerintah daerah berharap, sandarnya kapal pesiar di Pelabuhan Kalianget bisa membuat waktu kunjung wisman ke Sumenep akan lebih lama.

Pemkab Sumenep mencanangkan 2018 sebagai tahun kunjungan wisata yang salah satu targetnya adalah menaikkan angka kunjungan wisman ke objek wisata di ujung timur Pulau Madura tersebut. (Ant)

Lihat juga...