Media Sosial “Koncoan” asal Surabaya Perkenalkan Messenger

“Koncoan beda dengan media sosial asing (facebook), maka tujuan kami yaitu bagaimana agar sekitar 80 juta pengakses sosial media asing bisa beralih kekoncoan.com dan beraktivitas di sana agar semua dapat tetap terpantau di Indonesia, bukan di luar negeri,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, koncoan.com memang mengalami banyak kendala, hal yang paling prinsip yaitu masalah pendanaan. Sebab, mengelola sosial media dengan jumlah pengguna besar itu butuh pendanaan besar.”Saat ini koncoan.com masih mengandalkan kantong pribadi,” katanya.

Sejauh ini, Guntur mengatakan pengguna koncoan tumbuh pesat  pada angka 10.000 pengguna sejak dibuka pada November 2017. Meski sempat ditutup lantaran mengalami kekosongan anggaran, koncoan kembali dibuka pada Desember 2017 dan mengusung sejumlah konten yang tidak dimiliki media sosial lainnya.

“Kami memiliki konten ‘news agregator’, jual beli, pesanan tiket, update video, foto dan audio. Saat ini koncoan masih menerapkan login yang cepat agar masyarakat bisa segera beralih ke koncoan.com,” katanya.

Bahkan, lanjut dia, kedepan koncoan akan menerapkan Nomor Induk Keluarga (NIK) sebagai satu identitas pengguna di media sosial karena koncoan menerapkan satu pengguna satu akun (Ant).

Lihat juga...