KWT Melati Optimalkan Pekarangan jadi Sumber Pangan

LAMPUNG – Upaya pemberdayaan kaum wanita di sektor pertanian secara mandiri terus dilakukan oleh wanita di Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan, salah satunya dengan mengoptimalkan keberadaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati.

Menurut Tukilah (36) keberadaan kelompok wanita tani mendapat dukungan dengan adanya penyediaan bibit bermutu berupa tanaman sayuran, bumbu dan buah yang dibagikan kepada sebanyak 30 anggota kelompok pemilik pekarangan dan lahan untuk media tanam.

Tukilah menyebut, salah satu kendala para wanita enggan memanfaatkan pekarangan sebagai media tanam sayuran dan buah akibat keterbatasan bibit. Salah satu kendala tersebut dilakukan dengan melakukan iuran yang sekaligus menjadi uang kas kelompok sebagai modal usaha dalam pembelian bibit. Selanjutnya bibit dibagikan kepada anggota kelompok, dikembangkan untuk menghasilkan berbagai jenis sayuran.

“Pada awalnya kita mendapat bantuan dari pihak ketiga dalam hal ini produsen benih yang bekerjasama dengan kelompok tani hasil dari kerja keras kelompok dalam mencari pihak ketiga yang mau membantu. Hasil tanaman tersebut dijual sebagai kas kelompok secara berkelanjutan,” terang Tukilah, salah satu warga Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan sekaligus anggota KWT Melati, saat ditemui Cendana News tengah memetik sayuran di pekarangan rumahnya, Senin (22/1/2018).

Tukilah, anggota kelompok wanita tani memetik bunga dan daun pepaya yang sekaligus menjadi pagar pekarangan [Foto: Henk Widi]
Setelah bantuan benih di antaranya kangkung, bayam, kacang panjang, sawi, serta sayuran lain sekaligus buah di antaranya pepaya, mangga dan jambu kristal dikembangkan selama hampir satu tahun, para wanita anggota kelompok mulai bisa menikmati hasilnya.

Lihat juga...