Kemenag Lamsel Perjuangkan Kelas Layak untuk MI Nurul Hidayah

Usulan sarana dan prasarana (sarpras) tersebut diakuinya memerlukan verifikasi dan nominasi karena berdasarkan data saat ini beberapa sekolah di bawah Kemenag juga kondisinya sudah memprihatinkan.

Beberapa sekolah di Lampung Selatan di bawah Kemenag Lamsel sebagian kondisinya memprihatinkan sehingga perlu ada skala prioritas. Selain dari pemerintah, ia juga berharap agar pihak swasta bisa ikut memberi perhatian melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).

“Tetap kita upayakan dengan mengusulkan namun butuh verifikasi dan nominasi dari pemerintah agar mengalokasikan dana untuk perbaikan khusus bagi sekolah yang membutuhkan perbaikan akibat kerusakan,” beber Sukandi.

Siswa MI Nurul Hidayah bermain saat jam istirahat [Foto: Henk Widi]
Berdasarkan data, saat ini beberapa lembaga pendidikan yang berada di bawah Kemenag Lampung Selatan di antaranya Roudatul Athfal (RA) sebanyak 76 sekolah seluruhnya dikelola swasta, Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 127 sekolah 6 di antaranya sekolah negeri, 121 sekolah swasta. Sementara, Madrasah Tsanawiyah (MTS) berjumlah sebanyak 104 sekolah, 4 diantaranya sekolah negeri, 100 sekolah swasta. Serta Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 47 sekolah 1 di antaranya sekolah negeri dan sebanyak 46 sekolah swasta.

Terkait hal tersebut, Dra. Siti Nurjanah selaku Kepala Sekolah MI Nurul Hidayah mengungkapkan, sekolah tersebut sudah mengusulkan bantuan ke pihak terkait di antaranya melalui bupati Lampung Selatan agar memberi perhatian dengan menyampaikan ke Kemenag. Termasuk penyampaian proposal langsung ke Kemenag untuk perehaban sekolah yang rusak dan pembangunan RKB.

Lihat juga...