Kebutuhan Traktor Kurang, Distan Sikka Minta Masyarakat Usul Lewat Musrembang

Saat ini dalam pertanian modern Alsintan sangat dibutuhkan petani dalam membajak lahan hingga proses pasca panen seperti penggunaan mesin perontok padi.

“Traktor yang saat ini ada di kantor dinas dan beroperasi membajak lahan pertanian dan juga bisa disewa masyarakat hanya 2 unit saja. Untuk membajak lahan seluas 1 hektare petani membayar sebesar 850 ribu rupiah di mana sesuai SK Bupati Sikka harga sewanya sebesar 85 rupiah per meter perseginya,” terangnya.

Namun bila petani menyiapkan bahan bakar dan biaya bagi operator maka papar Markus, harga sewanya hanya 500 ribu rupiah saja per hektarenya. Dana hasil sewa traktor ini dimasukan ke kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sementara itu penyuluh swadaya pertanian di Gapoktan Wa Wua desa Langir kecamatan Kangae Ignatius Iking yang ditemui Cendana News mengakui Gapoktan Wa Wua memang kekurangan traktor untuk membajak lahan pertanian untuk tanaman jagung.

Memang kata Iking, ada bantuan sebuah traktor tangan bagi satu kelompok tani di Gapoktan Wa Wua tahun 2017 namun penggunaan traktor tangan ini hanya bisa dilakukan saat musim hujan. Bila membajak lahan di musim kemarau sangat sulit dikarenakan tanahnya sangat keras.

“Gapoktan kami juga mendapat bantuan traktor yang juga disewakan kepada anggota. Kalau bisa pemerintah membantu traktor ataukah menyewakan traktor dengan harga murah kepada para petani,” pintanya,

Kalau traktor tangan jelas Iking, cocoknya di lahan sawah dan tidak bisa di lahan kering yang kami biasa pergunakan untuk tanam jagung kecuali di musim hujan sebab tanahnya lembek.

Dirinya juga sudah sampaikan ke desa agar bisa membelinya dan disewakan kepada petani agar bisa ada pemasukan juga buat kas desa.

Lihat juga...