Jajanan Khas Lampung, Ketan Lapis Tabur Serundeng Pas untuk Sarapan

LAMPUNG — Salah satu makanan khas Lampung yang kerap disajikan sebagai menu khas saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha masih bisa ditemui di sejumlah pasar tradisional yang ada di Lampung adalah lapis ketan.

Makanan terbuat dari beras ketan tersebut menurut Tito (35) warga Desa Rawi Kecamatan Penengahan kerap disajikan pada saat momen khusus, di antaranya hari raya namun juga sering dijadikan menu sarapan.

“Ketan lapis memang dibuat dengan cara sederhana layaknya membuat lemang yang dimasukkan dalam bumbung bambu. Perbedaannya, ketan lapis dibuat cukup menggunakan proses pengukusan,” ungkap Tito yang berprofesi sebagai penjual kue tradisional keliling saat ditemui Cendana News di Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan, Sabtu (20/1/2018).

Ketan lapis disebutnya dibuat pada malam hari selanjutnya dikukus menjelang subuh dan pagi hari mulai pukul 06:00 sudah bisa dijual. Ketan lapis dijualnya dengan harga Rp3.000 per buah.

Proses pembuatan dimulai dengan pengukusan beras ketan yang sudah direndam. Beras diaru atau dimasak setengah matang dalam dandang khusus bersama dengan santan kelapa. Selanjutnya dicetak berbentuk bulatan sembari menyiapkan daun pisang kepok untuk pembungkus.

“Bulatan bulatan ketan setengah matang selanjutnya dibungkus dengan daun pisang sebanyak empat bulatan dan ditali menggunakan plastik atau biasanya janur kelapa,“ beber Tito.

Pariati membeli kue ketan lapis dan arem arem untuk sarapan keluarganya [Foto: Henk Widi]
Di hari raya atau hari besar, lauk pauk biasanya rendang kambing dan opor ayam sementara saat hari biasa lauk diganti dengan serundeng kelapa. Sebagai makanan tradisional khas Lampung sajian ketan lapis kerap disantap bersama teh manis untuk menu sarapan.

Lihat juga...