Harga Cabai Mahal, Warga Lamsel Manfaatkan Cabai Jawa

LAMPUNG – Merangkaknya harga bumbu dapur jenis cabai besar hingga level Rp50.000 per kilogram dari sebelumnya hanya seharga Rp27.000 per kilogram dan cabai kecil hingga level Rp35.000 setelah sebelumnya hanya seharga Rp28.000 per kilogram, ikut memberatkan kaum ibu rumah tangga.

Naiknya harga bumbu dapur pencipta rasa pedas tersebut membuat sejumlah ibu rumah tangga di wilayah Lampung Selatan (Lamsel) mulai melakukan upaya mencari solusi lain bumbu dapur bercita rasa pedas, salah satunya jenis cabai Jawa (piper retrofractum vahl).

Astun (40) salah satu ibu rumah tangga di Dusun Sideder Desa Banjarmasin Kecamatan Penengahan menyebut, saat harga cabai besar dan cabai kecil melonjak harganya, ia dan sejumlah ibu rumah tangga bahkan tak perlu khawatir.

Sumanto menjemur cabai Jawa hasil panen [Foto: Henk Widi]
Sebab, selain menanam banyak cabai besar dan cabai kecil di sela-sela tanaman perkebunan, Astun mengaku, wilayah Lampung Selatan sejak puluhan tahun silam menjadi sentra budidaya cabai Jawa.

“Dalam berbagai jenis kuliner yang harus disertai dengan rasa pedas di antaranya pindang ikan atau memasak daging, kami selalu mempergunakan cabai Jawa atau cabai rambat hasil dari kebun yang kami miliki,” terang Astun, seorang ibu rumah tangga warga Dusun Sideder Desa Banjarmasin Kecamatan Penengahan, saat ditemui Cendana News di kebun miliknya, Jumat (12/1/2018).

Cabai Jawa dengan bentuk seperti cabai dengan warna hijau saat muda dan mulai berubah menjadi kuning kemerahan tersebut ditanam secara simbiosis dengan tanaman lain di antaranya kakao, kelapa dan jenis tanaman perkebunan lain.

Lihat juga...