Perajin Emas di Wajo Masih Tradisional

Jamal mengharapkan, pemerintah dapat memberikannya bantuan modal, agar bisa membeli bahan sendiri dan menjualnya agar mendapat keuntungan lebih.

Hal senada juga diungkapkan Mail. Menurutnya,  dalam mengerjakan emas dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian. Jika tidak, akan banyak emas yang terbuang. Bila emas tersebut tidak sesuai timbangan pemesan, maka tak jarang pria yang usianya sudah 65 tahun tersebut mengalami kerugian.

Pria yang sejak muda sudah menekuni pekerjaan sebagai pemandai emas ini mengungkapkan, bahwa dirinya harus kurang istirahat karena mengerjakan pesanan yang diburu waktu. Seringkali pula jari-jemari Mail kerap menjadi korban terkena peralatan, seperti saat menghaluskan dan menepa emas menjadi sebuah cincin, gelang, dan kalung.

Bapak dua anak ini menjelaskan, saat pengerjaannya sesuai dengan pesanan dan tepat waktu, dirinya akan mendapat keuntungan sebesar Rp5 juta.

“Itu kalau saat untung dan sesuai pesanan, namun jika tidak, kerap kali saya akan mengalami kerugian jika pengerjaannya tidak sesuai pesanan. Apalagi dalam proses pembuatan emas ini yang dibutuhkan adalah kehati-hatian dan ketelitian, sehingga saya sering kali kurang istirahat”, tutup Mail.

Lihat juga...