BOGOR – Seorang produser film tampaknya harus mau berjuang keras dalam memproduksi film. Tak cukup hanya kesungguhan dan keseriusan, tapi juga perlu modal dan strategi promosi yang jitu.
Ody Mulya Hidayat, salah seorang produser film yang cukup berpengalaman. Ia sudah mengalami jatuh bangun, ada film yang diproduksi laris box office, juga ada yang jeblok sepi penonton, tapi sampai sekarang ia masih tetap optimis memproduksi film.
Film 99 Cahaya di Langit Eropa (2013), salah satu film laris box office yang ia produseri. Film drama ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra dan diproduksi sekuelnya. Bahkan sampai dibuat kelanjutannya, Bulan Terbelah di Langit Amerika, yang juga diproduksi sekuelnya.
“Saya sudah sungguh-sungguh memproduksi film, sudah mengalami jatuh bangun, tapi sampai sekarang saya masih tetap optimis memproduksi film,” kata produser Ody Mulya Hidayat dari Max Pictures sebagai pembicara dalam acara Semiloka Kampanye Film Indonesia di Wisma Arga Mulya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jalan Raya Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/12/2017).
Lebih lanjut, Ody menerangkan, perlu riset dalam memproduksi film. “Untuk memulai sesuatu yang baru dengan eksperimen dalam mencari film yang memang benar-benar diterima masyarakat,” terangnya.
Menurut Ody, dulu ia memproduksi film horor, dan akhir-akhir ini film religi. “Film itu perlu menghibur agar dapat diterima masyarakat. PR saya membuat film yang menghibur, sekaligus yang mencerdaskan,” ungkapnya.
Selama ini, Ody dikenal sebagai produser film yang gigih dalam melobi dunia perbankan untuk turut berperan dalam produksi film Indonesia. “Perbankan tentu mempertimbangkan film yang bankeble. Sekarang BNI sudah membuka diri bagi siapapun yang mau memproduksi film,” paparnya.