Hendarmanto Sukses Kembangkan Hidroponik di Perkotaan
Editor: Satmoko Budi Santoso
BOGOR – Hendarmanto (56), sukses kembangkan tanaman Cabai Dewata di atas lahan seluas seribu meter persegi di tengah kompleks Perumahan Limus Pratama, Kelurahan Limus Nunggal, Kecamatan Cielungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar).
Ia berhasil mengembangkan tanaman cabai melalui sistem semi hidroponik dengan menggunakan media polybag hingga berhasil meraup puluhan juta rupiah, mulai petik pertama sampai petik terakhir (ending).
Sudah dua tahun ini, Hendar, sapaan akrab pria asal Cilacap Jawa Tengah itu, menekuni tanaman semi hidroponik di perbatasan antara Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor. Selain cabai ia juga menanam kangkung di areal 200 meter persegi dengan sistem full hidroponik.
Hendar memang dikenal sebagai pemilik Hidroponik 21 yang menerapkan sistem vertigasi atau irigasi melalui tetesan air.
“Sistem vertigasi ini lebih menguntungkan dibanding dengan cara alami lainnya, karena lebih terkontrol. Lebih hemat cost seperti tenaga kerja, mengingat sentral untuk penyiraman ada di satu tendon (toren). Sehingga meskipun dijaga satu orang, sudah cukup,” ujar Hendarmanto kepada Cendana News, Senin (25/2/2019).
Hendar mengaku, di atas lahan seribu meter persegi, mampu diisi dengan 1887 polybag, dan dalam satu polybag, isinya ada dua pohon cabai. Dalam satu polybag sampai ending bisa mencapai delapan ons untuk dua pohon cabai.
Untuk panen selalu sesuai rencana sebanyak 21 kali, dari mulai petik pertama sampai petik terakhir atau dalam kurun waktu sebulan empat kali, setiap minggu satu kali panen selama empat bulan.
“Dalam satu minggu, ada 50 sampai 60 kilogram. Harga cabai saat ini, kebetulan harga cabai lagi turun, hanya Rp25 ribu per kilogram. Untuk cabai 1887 pohon, total setelah panen mencapai 1,4 ton selama empat bulan. Saya kalau bulanan bisa berpenghasilan Rp9 juta dari cabai saja, atau Rp51 juta per empat bulan,” tegas Hendar.