Halusinasi Konyol Trump untuk Kota Suci Tiga Agama

Trump Gagal Menularkan Halusinasi Kerusakan

Kembali pada kondisi geopolitik yang mengakibatkan ramai perbincangan media belakangan ini. Donald Trump memang telah lama disinyalir memiliki hubungan dekat dengan Israel, bahkan pada adagium tertentu, “Israel adalah Tuan Amerika” atau bisa juga berlaku sebaliknya. Maka tak heran pada kampanye-kampanye Trump sebelum terpilih menjadi Presiden Amerika, dirinya sangat rajin berbicara mengenai Timur Tengah, dukungan terhadap Israel bahkan mengkampanyekan Islamophobia di tanah Amerika.

Berbagai pihak mengecam, tapi tak sedikit pihak menilai kampanye Trump itu sebagai produk orisinil barat yang memang sangat gemar menebar permusuhan, kebencian bahkan menjadikan sebuah negara sebagai budak terselubung atas nama hubungan ekonomi atau politik.

Kondisi ini jelas merupakan sebuah pelecehan terhadap keinginan dunia untuk perdamaian yang didengungkan oleh segenap bangsa, Indonesia pun demikian adanya, senantiasa mendukung perdamaian di Timur Tengah.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai hal ini, pertama apakah statemen Trump ini telah mendapatkan legitimasi atas sikap atau kebijakan Amerika sebagai sebuah entitas negara ataukah Trump berusaha kembali memunculkan sensasi yang sama sekali tidak mengandung kelucuan bahkan cenderung menunjukkan kegilaan Trump sebagai manusia.

Bisa dipastikan, pernyataan Trump ini akan memunculkan kembali konflik panjang yang entah kapan bisa diselesaikan. Penulis dapat membayangkan bagaimana akan dilakukan pelarangan terhadap muslim yang ingin melakukan ibadah di Masjid Al-Aqsa Yerusalem, akhirnya timbul bentrok fisik yang akan menimbulkan korban jiwa. Belum lagi jika angkatan bersenjata Amerika diturunkan guna mendukung kebijakan presidennya yang sedang berhalusinasi tersebut, pasti gejolak besar akan terjadi di sana.

Lihat juga...