Daripada Main Game, Remaja Desa Pasuruan Berolahraga

Usulan bantuan untuk sarana olahraga tersebutakan direalisasikan oleh pemerintah desa pada anggaran tahun 2018 menggunakan anggaran dana desa yang dialokasikan untuk karang taruna.

Penyediaan fasilitas memadai untuk kegiatan olahraga tersebut juga sangat diapresiasi oleh sejumlah anak di Desa Klaten Kecamatan Penengahan. Mereka diperbolehkan mempergunakan sarana lapangan bola basket saat sore hari di sekolah yang ada di desa tersebut.

Keberadaan lapangan bola basket berdekatan dengan lapangan bulu tangkis tersebut diakui Adi (11) salah satu siswa yang duduk di kelas 6 menjadi tempat berolahraga dan bersosialisasi bersama kawan kawannya.

Lokasi lapangan memadai dengan kondisi terlindung oleh pagar di sekeliling sekolah, meski fasilitas ring bola basket yang kondisinya sebagian nyaris rusak.

Menurut Adi lapangan itu masih bisa dipergunakan untuk latihan. Di atas lapangan itu Adi masih cukup memfasilitasi dirinya dan rekan rekan untuk melakukan aktivitas fisik mengikuti program gerakan masyarakat sehat (Germas).

“Orangtua kami mendukung aktivitas olahraga dibanding harus bermain game atau gawai di rumah, serta lokasi lapangan olahraga dekat dengan rumah dan bisa dipergunakan secara gratis,” ujar Adi.

Generasi muda pedesaan masih gemar melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga tanpa adanya fasilitas olahraga dialami oleh anak anak muda usia SD hingga SMA Sekolah Sepak Bola (SSB) Armundo di Desa Sumur Kecamatan Ketapang.

Sigit Suryanto (34), pelatih SSB Armundo menyebut terbentuknya sekolah sepak bola tersebut justru berada di desanya yang berada di kawasan perbukitan tidak memiliki fasilitas sepak bola memadai. Mereka harus mempergunakan lapangan sepak bola di desa lain.

Lihat juga...