Bidan Desa Bakauheni, Galakkan Penyuluhan Kanker Serviks

Selain itu rasa malu saat pemeriksaan organ genital masih banyak dialami para wanita meski hal tersebut harus dikesampingkan demi kesehatan.

Ana menyebut, kondisi tersebut menjadi tantangan bagi bidan untuk menjelaskan pentingnya kaum ibu melakukan tes inspeksi visual asetat (IVA) dengan metode oles menggunakan cairan asam asetat dan bisa dilakukan di Puskesmas Bakauheni setiap pekan pertama, kedua hingga ketiga.

Selain itu ia menyebut, biaya pemeriksaan dengan metode IVA cukup murah hanya berkisar Rp35.000 dan akan dilakukan secara komunal agar kaum ibu bisa menentukan waktu yang tepat.

Ana mengungkapkan, tes IVA rencananya akan dilakukan bagi sebanyak 65 wanita di Kampung Jering secara bertahap termasuk penyuluhan kepada anggota PKK dan ibu ibu pengajian agar memiliki kepedulian dalam menjaga kesehatan serviks wanita. Pemeriksaan diakuinya dilakukan dengan mengoleskan cairan asam asetat ke serviks lalu melihat ada tidaknya perubahan warna.

“Jika warna serviks tetap kemerahan berarti sehat dan bila ada bintik putih berarti ada tanda lesi atau prakanker sehingga perlu pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit,“ terang bidan Ana Tince.

Ia menyebut, sebagian wanita di wilayah tersebut yang merupakan ibu muda dengan aktivitas seksual yang masih cukup aktif dianjurkan memeriksakan diri dengan metode IVA agar terhindar dari kanker serviks karena adanya metode pemeriksaan sejak dini.

Ia juga berharap dengan semakin cepat diketahui maka kaum wanita di wilayah tersebut tidak dihantui akan bahaya kanker serviks.

Selain penyuluhan tentang kanker serviks kegiatan rutin Posyandu Matahari diantaranya melibatkan sebanyak 4 orang kader Posyandu dengan pemeriksaan rutin kepada anak Balita dengan jumlah total sebanyak 65 orang balita. Memberikan imunisasi di antaranya HB 0, BCG, Polio, DPT, HB, Campak serta pemeriksaan tinggi badan, berat badan.

Lihat juga...