Usaha Ban Bekas di Banjar Alami Kendala

BANJAR – Sukarya (48) bersama adiknya Caswati (35) yang tinggal di lingkungan Parungsari, Rt 17, RW 07, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, patut diacungi jempol. Pasalnya, kedua orang tersebut mampu menyulap dan mengubah ban bekas kendaraan mobil menjadi barang-barang bernilai jual tinggi dan bermanfaat.

Hasil karya dari ban bekas tersebut berupa tong sampah, ayunan, vas bunga/pot, tali timba, karet/ganjelon onderdil kendaraan, kursi, karet jok dan lain-lain.

Sukarya, saat ditemui Cendana News Kamis (23/11/2017) mengungkapkan, awal dirinya menggeluti usaha ini terinspirasi dengan melihat banyaknya ban-ban bekas, khususnya ban bekas kendaraan mobil yang rusak dan dibuang begitu saja oleh para pemiliknya di bengkel-bengkel tambal dan kios-kios atau toko ban yang ada di wilayah Kota Banjar.

Sukarya, mengubah ban bekas kendaraan mobil menjadi barang -barang bernilai jual tinggi, misalnya karet jok kursi yang sedang dibuatnya. Foto: Baehaki Efendi

Dari situlah, lanjut Sukarya, dirinya mulai menggeluti usaha untuk mengubah ban bekas kendaraan mobil menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual dan manfaat bagi warga masyarakat.

Untuk membuat kerajinan dari ban bekas kendaraan, Sukarya, mengatakan, bahwa dirinya saat ini terkendala peralatan, bahan baku, modal usaha, dan tempat pemasaraan.

“Saat ini kami terkendala oleh peralatan, karena alat yang digunakan masih manual. Bahan baku juga sama, untuk pengadaan bahan baku ban bekas, kita harus menunggu kiriman dari para penjual ban, hargannya pun relatif, mulai dari Rp5.000 sampai dengan Rp15.000. Modal usaha juga sama, karena selama ini kita masih mengandalkan modal usaha yang dimiliki untuk diputar dalam menjalankan usaha dan memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Bahkan tempat pemasaran pun, kami masih mengalami kendala, karena selama ini, para pembeli kerajinan ban bekas tersebut, masih sekitar wilayah Kota Banjar,” ujarnya.

Lihat juga...