Standarisasi Pendidik PAUD Mulai Diterapkan di Penengahan
Ia menyebut lebih dari itu dedikasi serta kemauan tenaga pendidik PAUD untuk tetap mengajar anak anak usia dini diakui Puji Astuti menjadi kunci agar keberadaan PAUD di wilayah tersebut berjalan dengan baik.
“Jika standarisasi harus diikuti dan pengajar harus sarjana maka dipastikan ratusan siswa PAUD dari sebanyak tiga PAUD tidak bisa belajar karena sebagian besar tenaga pendidik PAUD belum seluruhnya sarjana,” kata Puji Astuti.
Ia bahkan menyebut sebelum ada wacana tenaga pendidik PAUD harus sarjana beberapa tenaga pendidik awalnya merupakan kader Posyandu yang akhirnya membantu menjadi guru PAUD dengan semakin bertambahnya siswa. Sebagian tenaga pendidik PAUD di PAUD Sejahtera II bahkan satu diantaranya merupakan lulusan SMP meski memiliki dedikasi yang tinggi untuk mengajar.
Ketersediaan tenaga pendidik PAUD dari jenjang sarjana justru bisa dipenuhi oleh PAUD Sejahtera di Dusun Karanganyar Desa Klaten dengan jumlah siswa mencapai 40 siswa dalam beberapa kelompok bermain. Subiyanti selaku salah satu tenaga pendidik dari sebanyak 6 tenaga pendidik menyebutkan PAUD tersebut sudah berdiri sejak 2007 dan terus mengalami peningkatan jumlah siswa.
“Satu tenaga pendidik di PAUD Sejahtera memang sudah mengenyam jenjang sarjana dan sebagian masih jenjang SMA dan hal tersebut tidak dipersoalkan oleh para orangtua murid,” ungkap Subiyanti.
Sebagian besar tenaga pendidiknya merupakan guru Taman pendidikan Alquran (TPA) Taala Nurhuda yang ada di dekat PAUD Sejahtera dan dilakukan pada sore hari. TPA yang dibangun dengan bantuan dari PNPM Mandiri tersebut bahkan memiliki murid hingga 100 orang yang dilakukan setiap sore hari.