Sikola Inspirasi Alam Membangun Pendidikan dari Pelosok

MAKASSAR — Meski menempuh jarak yang jauh hingga dua jam perjalanan dan jalan setapak kecil untuk menuju lokasi tempat mengajar tidak menyurutkan semangat relawan SIA (Sikola Inspirasi Alam) mengabdi di dunia pendidikan.

Seperti ke dusun Cindako, desa Bonto Somba, kecamatan Tompobulu, kabupaten Maros yang jauh dari pusat kota dan cukup terbelakang dalam segi pembangunan. Mulai dari tidak adanya distribusi air bersih dari PDAM, hingga harus ber’gelap gulita’ karena belum tersentuh aliran listrik.

Thorib saat mengajar anak-anak di desa Cindako/Foto: Ist

“Bahkan untuk menuju desa ini saya harus melewati jembatan yang hanya terbuat dari sebilah bambu yang diikat dengan hanya menggunakan kawat. Di desa ini bahkan tidak memiliki penerangan sama sekali,” sebut Hasdinar, salah satu relawan yang pernah mengajar di sekolah Cindako saat ditemui di DPRD kota Makassar di sela kesibukannya sebagai wartawan media cetak, Kamis (9/11/2017).

Baca juga: Sikola Inspirasi Alam Sasar Anak di Daerah Terpencil

Disebutkan, melihat 60 anak di dusun cindako yang sangat antusias dalam mencari ilmu pengetahuan, rasa capek dan lelah sangat terbayar.

Hasdinar menceritakan, banyak hal yang dipelajari olehnya saat menjadi relawan. Ia mempelajari arti kesederhanaan dari warga Cindako.

“Bagaimana saya bisa hidup di tengah keterbatasan yang dimiliki. Namun, itu juga yang menjadi tantangan sebagai relawan bisa mengajar di tengah keterbatasan fasilitas di Cindako ini,” sebutnya.

Hal yang sama juga dirasakan dengan salah satu mahasiswa Universitas Hasanuddin, Thorib Zulfikar. Di tengah kesibukannya, ia menyempatkan diri menjadi relawan karena terpanggil berbagi ilmu yang bermanfaat bagi orang banyak.

Lihat juga...