Sekolah Swasembada WC Produksi 20.000 WC

Sekolah swasembada WC yang sudah berlangsung selama satu tahun terakhir, diakui Joko Hadinirekso, bahkan telah memiliki ratusan tentara STBM atau relawan dalam pembuatan WC sehingga sebanyak 20.000 WC dan jamban sehat sudah berhasil dibuat dengan proses pencetakan. Termasuk pelatihan pembuatan jamban sehat di setiap desa yang belum memiliki sanitasi yang baik.

Pelatihan diakuinya dimulai dari proses pencetakan dengan alat yang sudah disediakan oleh sekolah WC sehingga proses pembuatan closet lebih mudah dalam sehari dengan pelatihan yang baik bisa memproduksi sebanyak 5 closet lebih. Selain itu proses pembuatan jamban sehat juga melibatkan masyarakat di wilayah pelosok yang masih memanfaatkan sungai sebagai lokasi BABS. Harapannya ke depan tahun 2018 Lampung Selatan sudah terbebas dari aktifitas BABS dan tahun 2019 tersedia sanitasi serta air bersih yang memadai bagi masyarakat.

Sebagian closet yang dibuat oleh para relawan atau tentara STBM dalam sekolah swasembada WC. [Foto: Henk Widi/Ist]
“Kita juga tanamkan bahwa pembuatan jamban sehat tidak membutuhkan biaya mahal asal ada kemauan dan koordinasi berbagai pihak,” ungkap warga Candipuro tersebut.

Kesadaran dari masyarakat untuk memiliki jamban sehat diakuinya menjadi faktor penentu suksesnya sanitasi yang baik. Terutama adanya dukungan dari Dinas Kesehatan, Tentara Nasional Indonesia dengan melibatkan anggota Babinsa dan juga para relawan STBM yang dikenal sebagai tentara STBM sehingga pembuatan WC bisa berjalan dengan baik. Seluruh masyarakat di Lampung Selatan pun bisa memiliki jamban yang sehat.

Lihat juga...