Ribuan Lahan Pertanian di DIY Terendam Banjir

YOGYAKARTA  – Cuaca ekstrim diikuti bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di DIY sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan ribuan hektar lahan pertanian di DIY diketahui terendam air.

Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) DIY menyebut lahan pertanian di wilayah Bantul dan Kulonprogo menjadi daerah yang paling parah terdampak banjir. Wilayah Gunungkidul juga menjadi daerah yang ikut terkena terdampak banjir tersebut meski tak separah Bantul dan Kulonprogo.

Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko. Foto: Jatmika H Kusmargana

Parjono, Kapala BPTP DIY, menyebutkan sebanyak 1447,3 hektar lahan pertanian di Kulonprogo diketahui terendam air. Sementara untuk wilayah Gunungkidul ada sebanyak 917,4 hektar lahan pertanian yang terendam. Sedangkan wilayah Bantul hingga saat ini masih belum terdata.

“Paling parah di Bantul dan Kulonprogo,” ujarnya, Kamis (30/11/2017).

Sementara itu Dinas Pertanian DIY juga masih terus melakukan upaya pendataan terhadap sejumlah lahan pertanian yang ikut terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Kepala Distan DIY, Sasongko, menyebut wilayah Bantul bagian selatan dan Kulonprogo bagian barat merupakan daerah yang paling parah dan masih terendam luapan air sampai saat ini.

“Meski begitu saat ini sebagian sudah mulai surut. Seperti di Prambanan, Sleman, itu 12 hektar lahan pertanian sudah mulai surut. Mudah-mudahan tidak akan ada hujan lagi,” katanya Kamis.

Menurut Sasongko, tanaman padi sebenarnya masih dapat bertahan dari genangan air jauh lebih lama jika dibandingkan tanaman palawija atau holtikultura. Maksimal hingga waktu satu minggu, berbeda dengan tanaman palawija seperti cabai atau bawang merah yang akan langsung puso begitu terendam air.

Lihat juga...