Pangdam IV Diponegoro Tekankan Netralitas TNI
SOLO – Mayjen TNI Wuryanto yang baru saja menjadi Pangdan IV/Diponegoro, hari ini melakukan safari sekaligus pengenalan wilayah yang ada di jajarannya. Di Karanganyar, Pangdam memberikan peringatan serius tentang netralitas TNI karena pada awal 2018 nanti mempunyai hajatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Netralitas dalam Pilkada adalah mutlak yang harus dipegang teguh setiap anggota TNI. Saya tekankan untuk seluruh prajurit tidak boleh memihak calon kepala daerah,” papar Mayjen TNI Wuryanto dalam pengarahan kepada seluruh prajurit TNI Kodim 0727/ Karanganyar, Kamis (23/11/2017).
Netralitas TNI dalam setiap pesta demokrasi sangat penting dilakukan, karena semua persoalan yang terjadi dapat dengan mudah diatasi. Selain itu, ketidaknetralan TNI justru akan menjadi bumerang dan dapat menciderai kepercayaan masyarakat. Menurut dia, saat ini citra TNI tengah baik, dengan melihat kepercayaan masyarakat dibandingkan dengan lembaga tertentu lainnya.
“Oleh karena itu kepercayaan masyarakat ini harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Kejadian Pilgub DKI Jakarta jangan sampai terulang kembali, karena sangat terlihat tidak sehat dan tidak mencerdaskan masyarakat,” tekannya.
Jelang Pilkada Karanganyar, Pangdam meminta agar seluruh personil TNI turut menjaga iklim kondusivitas serta kedekatan dengan masyarakat ditingkatkan. Segala sesuatu yang dapat menimbulkan keresahan, harus sedini mungkin diantisipasi agar tidak menimbulkan persoalan di masyarakat.
Selain persoalan netralitas TNI, Pangdam juga meminta untuk veteran dan janda veteran agar lebih diperhatikan kembali. Upaya meningkatkan kesejahteraan dan memberikan perhatian lebih kepada veteran merupakan wujud kepedulian terhadap para pejuang bangsa sekaligus para senior. “Karena veteran adalah salah satu pendiri bangsa, jadi harus mendapatkan perhatian. Saya senang ada laporan, prajurit TNI di Karanganyar melakukan bedah rumah untuk 4 janda veteran,” tambah mantan Kapuspen Mabes TNI itu.