Mengenal Drone, Hobi Mahal yang Menghasilkan

LAMPUNG — Perkembangan teknologi mutakhir di bidang fotografi dan videografi, dalam merekam sebuah objek atau kejadian, sangat membantu dalam dunia hobi fotografi dan videografi.

Priyo Prakoso (22), pemuda asal Desa Pematangpasir, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, pecinta fotografi, mengatakan, pada awalnya ia hanya menggunakan alat kamera single lens reflex (SLR), telepon pintar (smartphone) dan akhirnya mulai beralih ke drone.

Priyo menyebut, belajar drone yang diakuinya kerap salah kaprah disamakan dengan pesawat tanpa awak atau peralatan militer canggih yang dikenal dengan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) serta drone yang kerap dipergunakan sebagai latihan menembak.

Meski demikian, penggunaan istilah drone untuk alat yang digunakannya sudah familiar, sehingga ia dan kawan-kawannya menyebut dengan ‘kamera drone’, karena alat tersebut lebih dominan difungsikan pada bagian kamera.

Priyo Prakoso dengan drone berkamera yang akan diterbangkannya. [Foto: Henk Widi/Ist]
Saat berbincang dengan Cendana News, Priyo demikian pemuda ini kerap dipanggil, sudah sangat ingin memiliki drone lengkap dengan kamera yang pas untuk hobi fotografi dan videografi sejak 2015. Namun, karena saat itu harga masih cukup mahal di kisaran Rp25 juta, niatnya baru terealisasi pada awal 2017. Meski harus menjual salah satu kamera SLR-nya dan menabung, ia pun membeli drone dengan terlebih dahulu banyak belajar dari drone milik penghobi lain menjadi pilot atau mengoperasikan drone secara teori hingga praktek.

“Setelah memiliki sendiri, saya bisa lebih bebas mengeksplore berbagai fungsi drone dan mulai mengambil beberapa fotografi udara dimulai dari kampung saya sendiri hingga beberapa infrastruktur jembatan penghubung Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur, yang dikenal dengan jembatan kembar serta beberapa spot wisata di Lampung Selatan”, ungkap Priyo Prakoso, baru-baru ini.

Lihat juga...