Memancing Belut di Sawah, Cara Anak-anak Penengahan Isi Libur Akhir Pekan

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LAMPUNG — Liburan dan isi waktu luang saat akhir pekan kerap dimanfaatkan keluarga untuk pergi ke tempat wisata. Meski demikian bagi anak-anak di Desa Padan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan bermain di area persawahan merupakan hiburan murah meriah dan menyenangkan.

Umar Saputra (11), salah satu murid Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah bersama puluhan teman lain yang bersekolah di SD dan SMP mengaku kerap bermain bola kaki dan mencari belut atau lindung di sawah.

Bermodalkan pancing dan senar yang dibeli di warung, Umar menyusuri pematang sawah di kaki Gunung Rajabasa. Lokasi menjadi tempat hidup belut yang ditandai buih buih putih disertai lubang tempat hidup belut menjadi tempat pemberhentian berikutnya.

“Kalau hari biasa bersama teman sebaya mencari belutnya kerap dilakukan saat siang hingga sore, karena paginya harus sekolah, tapi kalau liburan sejak pagi hingga sore,” terang Umar yang ditemui Cendana News tengah mencari belut di area persawahan desa setempat, Minggu (23/9/2018).

Lokasi pencarian belut diakui Umar Saputra biasanya area sawah yang ditanami padi usia 30 hari setelah tanam atau lebih. Lahan tanaman padi yang sudah menghijau bahkan ditumbuhi rumput liar, kangkung dan genjer sekaligus menjadi habitat binatang berkulit licin tersebut.

Setelah menemukan lokasi yang tepat, anak anak biasanya akan memasukkan pancing sembari menunggu umpan cacing ditelan. Tarik menarik menjadi momen yang ditunggu berpadu dengan kegembiraan saat umpan disambar belut.

“Butuh kesabaran, karena di setiap lubang tidak selalu menjadi tempat bersembunyi belut sehingga harus pindah ke lubang yang lain,” terang Umar.

Lihat juga...