Kualitas Sungai Sumbar Memburuk Akibat Limbah Perkebunan
“Jadi apabila penurunan kualitas air itu terjadi, maka akan menurunkan dayaguna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (natural resources depletion). Kita berharap betul adanya kesedaran masyarakat termasuk kegiatan industri, untuk memperhatikan kualitas air sungai, karena sungai juga merupakan bagian dari sumber kehidupan,” ujarnya.
Aisyah menjelaskan, pemantauan sungai dilakukan sebanyak dua periode dengan pertimbangan keterwakilan musim yang terjadi di Indonesia (musim kemarau dan musim penghujan) yang telah dilaksanakan pada bulan Mei lalu untuk tahap I dan bulan Oktober ini untuk tahap II.
Sejauh ini, pemantauan dilakukan terhadap 10 titik sampling untuk masing-masing sungai dengan melakukan pengujian terhadap 19 parameter kualitas air sungai yang telah ditetapkan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data kualitas air permukaan dari sungai yang dipantau sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan, dalam rangka pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air terutama air sungai.
Enam sungai yang turut dilakukan pemantuan oleh Dinas Lingkungan Hidup, yakni Sungai Batang Agam (yang melintasi Kabupaten Agam, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh). Sungai Batang Pangian (yang melintasi Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya). Sungai Batang Anai (yang melintasi Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang Panjang). Sungai Batang Mangor (yang melintasi Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman). Sungai Batang Sinamar (yang melintasi Kabupaten Tanah Datar, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota) dan Sungai Batang Masang Gadang (yang melintasi Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman Barat).