Desa Gandrungmanis Jadi Desa Sadar Jamsos Ketenagakerjaan

Mengenai kepesertaa, Muslichudin menyebut, saat ini sudah 700  orang warga desanya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Terdiri dari pekerja penerima upah dan pekerja bukan penerima upah atau mandiri. Dari proses yang berlangsung di masyarakat, jumlah tersebut diprediksikan akan terus bertambah.

Sugeng Kuatno menerima kartu BPJS secara simbolis dari Camat Gandrungmangu, Luhur Satrio Muchsin. -Foto: Istimewa

Sementara itu, perwakilan warga Gandrungmanis Sugeng Kuatno (47), mengaku senang telah diberi kartu BPJS. Dan mengapresiasi atas adanya program BPJS di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Saya senang bisa mempunyai kartu BPJS dan salut atas program BPJS di pemerintahan Presiden Jokowi yang peduli dengan masyarakat kecil dan menengah. Mudah-mudahan (program ini) langgeng, lancar, dan terkendali,” kata Sugeng yang berprofesi sopir.

Warga lainnya, Puguh Supono seorang aktivis Pemuda Muhammadiyah yang turut hadir pada acara tersebut menyebut, selain Gandrungmanis desa yang ditunjuk untuk mewakili Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Kabupaten Cilacap, yakni Desa Layansari.

Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cilacap, Muslih Hikmat mengatakan, pembentukan Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini, sarana BPJS Ketenagakerjaan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Harapannya, masyarakat bisa lebih mengenal program BPJS Ketenagakerjaan.

Dari kedekatan tersebut diyakini akan menumbuhkan kesadaran masyarakat pentingnya jaminan sosial bagi. “Masyarakat disini memiliki berbagai profesi, mayoritas informal, seperti petani, buruh dan lainnya. Dengan ini kami menyampaikan jika mereka memanfaatkan program ini, maka akan merasa nyaman dalam bekerja,” ujarnya.

Lihat juga...