ASITA Atur Strategi Tarik Wisman China ke Sumbar

PADANG — Mendominasinya kunjungan wisatawan asal China ke Indonesia, membuat pelaku usaha pariwisata di Sumatera Barat berupaya untuk menarik wisatawan asal China untuk ikut berwisata ke Sumatera Barat. 

“Secara nasional, wisatawan yang paling banyak datang ke Indonesia itu datang dari China. Kalau di Sumbar, wisatawan yang banyak datang itu dari Malaysia, Australia dan sejumlah negara lainnya,” jelas Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita, Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies) Sumbar, Ian Hanafiah, ketika dihubungi, Jumat (25/11/2017), malam.

Ia menyebut, China memiliki potensi besar untuk ditarik mengunjungi Sumbar. Memang selama ini, mereka lebih banyak di daerah Pulau Jawa. Namun, dengan kekayaan wisata di Sumbar, akan mampu menarik mereka datang ke Sumbar.

Wisata yang sepertinya mereka suka itu, yakni ke lokasi wisata alam seperti Lembah Harau, Jam Gadang Bukittinggi, Istano Baso Pagaruang Tanah Datar, Pantai Padang dan Carocok Painan, serta banyak lagi lokasi wisata, yang dinilai mampu menarik wisatawan asal China ke Sumbar.

“Sebenarnya, selain China, kita juga akan mencoba mengajak wisatawan lainnya, yakni Timur Tengah dan India,” katanya.

Menurutnya, munculnya keinginan ASITA untuk melakukan upaya menarik wisatawan ke Sumbar, seiring akan beroperasinya penerbangan pada 9 Februari 2018 mendatang untuk rute Padang – Singapura melalui maskapai Air Asia.

Apalagi, Singapura juga merupakan pintu masuknya wisatawan asing, sehingga dengan adanya rute penerbangan langsung ke Padang, dianggap sebuah kesempatan yang harus digunakan sejak sekarang. Artinya, jika nanti penerbangan resmi dilakukan, Sumbar sudah siap menjadi tujuan wisata dunia.

Lihat juga...