“Jadi, kami arahkan untuk ekspor atau yang produknya tidak memungkinkan ekspor bisa dibuat “Franchise” waralaba. Kami sosialisasikan untuk pembuatan PT, hak paten, izin, pengarahan pembiayaan sampai ekspor,” ujar Anita.
Dalam acara ini diikuti pemilik UMKM dari berbagai daerah di Jatim. Usaha mereka juga beragam, misalnya makanan, minuman, hingga jasa. Jumlah peserta juga dibatasi hanya 80 peserta. Padahal, yang berminat mendaftar hingga ratusan pemilik usaha.
Panitia memang melakukan seleksi yang cukup ketat dalam kegiatan ini. Peserta yang dipilih adalah usaha yang menarik dan berpotensi maju ke depannya.
“Kami lakukan seleksi yang cukup ketat. Ada wawancara begitu data masuk dan beragam usahanya, seperti makanan, bahkan ada juga yang fotografer, animasi,” katanya.
Ke depan juga akan dilakukan pendampingan secara intensif guna mengetahui perkembangan usaha mereka. Namun, ia juga sadar beberapa pelaku UMKM juga mengaku khawatir terkait dengan pajak jika usaha mereka sudah menjadi PT.
“Mereka takut pajak, padahal tidak seperti yang mereka bayangkan. Yang jelas, kami ingin menjadikan mereka yang terbaik,” kata Anita.
Dalam acara tersebut, juga dihadiri pendiri sahabat UMKM, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko. Selain itu, kegiatan tersebut juga dihadiri perwakilan badan ekonomi kreatif (Bekraf) serta pemilik UMKM se-Jatim. (Ant)