Penyelesaian Konflik Dibutuhkan untuk Cegah Kelaparan di Afrika

NEW YORK – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menekankan pentingnya penyelesaian konflik yang  banyak terjadi di Afrika. Kebijakan tersebut dibutuhkan untuk menangani pangkal kelaparan di beberapa negara Afrika.

Meskipun ada tambahan bantuan dari masyarakat internasional, jumlah orang yang terancam kelaparan telah bertambah. “Beberapa Negara yang memiliki konflik tersebut diantaranya Sudan Selatan, Somalia, Yaman dan bagian timur-laut Nigeria,” kata Guterres kepada Dewan Keamanan PBB, K amis ( 12/10/2017).

Di Sudan Selatan, sebanyak enam juta orang menghadapi kondisi rawan pangan parah. Jumlah tersebut dari catatan Guteres, naik dari lima juta pada awal tahun ini. “Bantuan kemanusiaan menyelamatkan nyawa. Tapi kita belum menangani salah satu pangkalutama krisis makanan ini konflik,” tandasnya.

Sebanyak delapan persen dana Program Pangan Dunia mengalir ke berbagai daerah yang dirongrong konflik. Sebanyak 60 persen dari 815 juta orang yang menderita kelaparan hari ini hidup di bawah bayang-bayang konflik. Tiga-perempat anak yang mengalami hambatan perkembangan di dunia berada di negara yang terpengaruh konflik, katanya.

Guterres menyeru semua pihak dalam konflik di semua empat negara itu agar menghormati komitmen mereka bagi perdamaian. Ia meminta mereka mengizinkan dan memfasilitasi jalur cepat dan tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan, hanya memberlakukan pengekangan dengan niat baik, dan menghormati serta melindungi pasokan serta personel kemanusiaan.

“Sampai semua konflik ini diselesaikan, dan pembangunan berpijak, masyarakat serta seluruh wilayah akan terus diporak-porandakan oleh kelaparan dan penderitaan,” katanya.

Lihat juga...