YOGYAKARTA – Pemerintah Kabupaten Sleman mentargetkan keseimbangan capaian peserta program Keluarga Berencana (KB) pria dan wanita di Kabupaten Sleman pada masa yang akan datang. Hal itu dilakukan mengingat keikutsertaan program KB pria di Sleman masih belum maksimal dibanding program KB wanita.
“Kita terus mendorong program KB pria di Sleman agar ada keseimbangan. Sebab kadang ada peserta program KB wanita yang tidak cocok. Artinya tertolak secara fisik misalnya garis ibu. Sehingga harus dari bapak. Apalagi KB pria sangat bagus dan tidak memengaruhi kesehatan keluarga,” kata Bupati Sleman, Sri Purmono dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi Bakti Sosial TNI-KB-Kesehatan Tingkat DIY Tahun 2017 wilayah KODIM Sleman, di Balai Desa Triharjo, Sleman, Jumat (6/10/2017).
Dalam acara yang didukung penuh Koramil Sleman melalui Danramil Sleman Kapten Kamdio itu, Bupati Sleman menyebut, program KB menjadi sangat penting mengingat melalui program ini jumlah anak dan keluarga dapat direncanakan. Sehingga kualitas kehidupan keluarga dapat dipersiapkan sejak sedini mungkin. Agar generasi masa depan keluarga dapat bersaing di masa mendatang. Terlebih program KB saat ini juga mengatur pola hidup bersih dan pola hidup sehat dalam satu rangkaian dengan perencanaan keluarga.
“Dengan seperti itu maka program KB-Kesehatan keluarga menjadi lebih komplit. Yakni membentuk keluarga yang terencana, bersih dan sehat. Keberhasilan program KB-Kesehatan di Sleman sendiri selama ini memang tidak terlepas dari upaya pemerintah beserta partisipasi masyarakat dengan dukungan TNI yang sangat bagus,” katanya.
Sementara itu Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi Bakti Sosial TNI-KB-Kesehatan Tingkat DIY Tahun 2017, Kolonel Arm. Indro Respati Kasi Ter Korem 072 Pamungkas menyampaikan, pihaknya bersama tim yang terdiri dari TNI, POLRI, POLDA, BKKBN, Dinas Kesehatan, LANAL, LANUD, hingga Tim Penggerak PKK, berupaya mengendalikan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.