350 Peserta Panahan Tradisional Meriahkan Jemparingan Ngayogyakarta

YOGYAKARTA – Sebanyak 350 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dipastikan memeriahkan gelaran Gladhen Hageng Jemparingan Ngayogyakarta, Minggu (8/10) mendatang. Lomba panahan tradisional tingkat nasional digelar dalam rangka HUT ke-72 TNI dan HUT ke-261 Kota Yogyakarta.

Komandan Kodim 0734/Yogyakarta, Letkol Inf Rudi Firmansyah mengatakan, Gladhen Hageng Jemparingan Ngayogyakarta merupakan bagian dari upaya melestarikan budaya daerah. Apalagi, di Yogyakarta jemparingan merupaakan bagian dari tradisi kerajaan yang berkembang sejak lama.

“Jemparingan itu bagian dari tradisi kerajaan dan kekayaan budaya kita. Kami ingin turut melestarikan tradisi budaya daerah ini,” ucap Letkol Rudi dalam jumpa media di RM Minang Ria, Jumat (6/10), siang.

Dandim menjelaskan, jumlah peserta yang mendaftarkan diri sebenarnya lebih banyak dari kuota yang disediakan panitia. Namun, karena berbagai keterbatasan, maka jumlah peserta sengaja dibatasi sebanyak 350 orang.

Peserta, ungkap Dandim, tidak hanya berasal dari Yogyakarta dan sekitarnya. Peserta juga berasal dari berbagai daerah di Tanah Air terutama yang memiliki kerajaan seperti Cirebon, Bali, Sumatera Selatan, Ternate, hingga Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Gladhen Hageng Jemparingan Ngayogyakarta yang akan digelar di Lapangan kodim 0734/Yogyakarta JL AM Sangaji dibagi dalam empat kategori. Antara lain kategori anak-anak usia 4-6 SD, kemudian remaja usia SMP-SMA, serta kategori umum putra dan putri.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyambut baik kegiatan ini. Menurut Heroe, di Yogyakarta banyak tumbuh klub panahan tradisional. Karena itu, Gladhen Hageng Jemparingan Ngayogyakarta diharapkan bisa dijadikan ajang kompetisi.

Lihat juga...