Manado Alami Deflasi 1,04 Persen

MANADO – Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada September 2017 mengalami deflasi sebesar 1,04 persen. Kondisi tersebut dipicu adanya penurunan indeks beberapa produk bahan makanan.

Sedangkan kelompok pengeluaran lainnya mengalami peningkatan indeks, masing-masing kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,39 persen.

“Inflasi Kota Manado pada bulan September 2017 terjadi umumnya disebabkan karena adanya penurunan indeks pada kelompok pengeluaran Bahan Makanan, sebesar 4,08 persen, dan kelompok pengeluarantranspor, komunikasi dan jasa keuangan, sebesar 0,86 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulut Moh Edy Mahmud di Manado, Senin (2/10/2017)

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, kelompok sandang sebesar 0,13 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,32 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga stabil.

Komoditas penyumbang deflasi terbesar yaitu tomat sayur sebesar 1,1488 persen, sedangkan penyumbang inflasi terbesar adalah Apel sebesar 0,0926 persen.

10 besar penyumpang deflasi Kota Manado adalah tomat sayur, angkutan udara, bawang merah, cabe rawit, bawang putih, wortel, buncis, penyegar ruangan, pisang, dan telepon seluler. Sementara komoditas yang menekan deflasi Kota Manado yang mendorong inflasi adalah apel, jeruk nipis/limau, pepaya, tindarung, anggur, juice buah, sate, beras, semangka, dan biji nangka/kuniran.

“Inflasi tahunnan kalender di Manado saat ini sebesar 2,09 persen dan inflasi year on year  sebesar 3,42 persen,” pungkasnya. (Ant)

Lihat juga...