BANGKOK – Sisa jasad Raja Thailand Bhumibol Adulyadej dikumpulkan pada Jumat (27/10/2017) sebagai bagian dari upacara rumit pemakaman selama lima hari sang raja. Prosesi tersebut menarik ratusan ribu pelayat berpakaian hitam ke kawasan bersejarah Bangkok.
Banyak pelayat mendatangi dan bertahan behari-hari di lokasi prosesi untuk sekedar mensaksikan asap naik dari perabuan itu. Beberapa orang menangis saat mengakhiri hari penuh dengan emosi tersebut, dalam upacara mewah seharga 90 juta dolar Amerika Serikat. Warga lain menempuh perjalanan berkilo meter untuk memberi penghormatan terakhir kepada raja mereka.
Dengan terlindung dari matahari di bawah payung besar bewarna putih dan emas, Raja Vajiralongkorn memimpin upacara keagamaan pada pagi hari untuk mengumpulkan sisa jasad ayahnya. Dia memercikkan tulang-belulang itu dengan air suci saat musik klasik Thailand dimainkan dalam upacara yang disiarkan televisi setempat.
Jenazah tersebut diberkati oleh kepala ordo biksu Buddha Patriark Agung Thailand. Tulang almarhum raja akan dibawa ke Istana Raja, tempat dia terbaring sejak kematiannya Oktober lalu.
Meskipun Thailand tidak melakukan pemungutan suara atas popularitas monarki dan keberadaan peraturan perundangan yang ketat melindungi keluarga kerajaan dari penghinaan. Raja Bhumibol berhasil membangun pengikut pribadi yang luas dan sering disebut sebagai Ayah oleh rakyat Kamboja.
Dalam sebuah upacara yang dipenuhi warna, tradisi kuno dan pemukulan genderang, sebuah guci kerajaan dibawa dari Istana Raja ke tempat kremasi dalam tiga prosesi pada Kamis (26 /10/2017). Upacara tersebut membawa Thailand terhenti karena banyak bisnis, termasuk bank, ditutup untuk menghormati almarhum raja.