AMBON — Sejumlah petani dan perajin kopra di Maluku mulai merasa kecewa akibat harga kopra yang dipatok pembeli belakangan ini terus bergerak turun hingga mencapai Rp9.000 per kilogram.
“Senin pagi (16/10), pada saat menjual kopra sebanyak 100 kg kepada pembeli terbesar di kawasan jalan Setia Budi, Kelurahan Batu Gajah, Kota Ambon, ternyata harga sudah turun hingga mencapai Rp9.000 per kilogram,” kata Ruben perajin kopra asal Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Selasa (17/10).
Ia perkirakan harga kopra masih Rp11.000/kg, ternyata sudah bergerak turun sejak minggu yang lalu, kata pembeli saat melakukan transaksi jual.
Ruben menjelaskan, di rumahnya di Piru masih ada stok kopra yang akan dijual hanya saja untuk sementara ini ditahan dulu dengan harapan mungkin saja minggu yang akan datang terjadi perubahan harga naik lagi, sebab kopra ini sejak dua bulan belakangan ini selalu terjadi fluktuasi harga.
Evi pembeli yang menempati sebuah gudang besar di Jalan Setia Budi ketika dikonfirmasi terkait perkembangan harga berbagai jenis hasil perkebunan Maluku yang merupakan komoditas unggulan mengatakan, sebagian besar hasil-hasil perkebunan Maluku masih normal kecuali kopra dan coklat yang bergerak turun.
“Kopra sekarang ini turun terus lebih jauh lagi yakni Rp9.000/kg, terjadi perubahan turun dalam bulan Oktober ini sebanyak dua kali, yakni dari Rp11.000 menjadi Rp9.750/kg, dan sejak dua hari belakangan ini turun lagi menjadi Rp9.000/kg,” ujarnya.
Pihaknya selalu memantau perkembangan harga hasil perkebunan yang terjadi di Surabaya sebagai pasar utama, dengan demikian kalau sampai terjadi perubahan harga sudah pasti akan terjadi perubahan turun juga di Ambon.