Angka Kematian Bayi Tinggi, NTB Pilot Project PVC

MATARAM – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu provinsi penyumbang angka kematian bayi akibat pneumonia di Indonesia. Dalam rangka menekan angka kematian tersebut, Kementerian Kesehatan memberikan program Imunisasi Pneumococcal Vaccine (PVC).

“NTB termasuk daerah dengan sumbangan tertinggi kematian bayi akibat pneumonia di Indonesia. Untuk dua kabupaten yang menjadi sasaran pilot project, Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Timur, jumlahnya mencapai 40 ribu bayi,” kata Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi di Mataram, Senin (2/10/2017).

Dengan rincian sasaran 25.894 bayi usia 2 sampai 15 bulan di Kabupaten Lombok Barat, sedangkan 14.792 bayi terdapat di Kabupaten Lombok Timur, sehingga jumlah total sasaran sekitar 40 ribu bayi.

Dengan kondisi tersebut, ke depan program imunisasi PVC tidak hanya menyasar kedua kabupaten tersebut, tapi juga kabupaten/kota lain di NTB. Karena alasan itulah, Kementerian Kesehatan bersama World Health Organization (WHO) dan Clinton Health Access Initiative (CHAI) memilih Lombok sebagai pilot project progam imunisasi Pneumococcal Vaccine (PVC) untuk pencegahan penyakit pneumonia.

Eka menyampaikan, pemberian vaksin PCV secara gratis dilakukan di pusat pelayanan kesehatan, seperti Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit yang akan dilayani di Lombok Barat dan Lombok Timur.

“Untuk masyarakat yang memiliki bayi bisa langsung saja datang ke pusat pelayanan terdekat untuk mendapatkan vaksin PVC,” terangnya.

Nurhandini menambahkan, penyakit pneumonia memang masih menjadi penyebab terbesar angka kematian bayi dan balita di NTB, setelah diare. Pemilihan NTB sebagai proyek percontohan tak semata karena jumlah kasus yang cukup tinggi sekitar 15 persen kematian bayi dan balita karena pneumonia atau sama dengan angka nasional.

Lihat juga...