Posdaya di Pandanwangi Bangkitkan Semangat Wirausaha Ibu-ibu

Dartik mengaku, posdaya Edelweis dan Teratai Putih saat ini juga sering bekerjasama dengan Bank Sampah Malang (BSM) untuk mendapatkan sampah-sampah yang masih bisa diolah, seperti koran bekas untuk dijadikan bahan pembuatan topeng.

Dikatakan Dartik, hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat topeng adalah harus membuat cetakannya terlebih dulu yang terbuat dari gipsum. Dari cetakan tersebut, baru kemudian koran-koran bekas bisa ditempelkan dengan menggunakan perekat hingga penuh dan membentuk topeng.

Menurutnya, semakin tebal lapisan koran yang ditempelkan, hasilnya akan semakin baik. Setelah itu baru topeng diberi cat dasar putih dan dijemur, agar cepat kering.

Topeng-topeng dari koran bekas ini nantinya bisa dipakai sebagai gantungan kunci maupun suvenir. “Selain itu, kita juga memanfaatkan ring-ring botol bekas minuman gelas untuk dibuat tas,” katanya.

Dartik dan Rahayu mengaku tertarik membentuk posdaya, agar mereka bisa lebih bermanfaat lagi bagi masyarakat. “Kebetulan teman-teman kita kebanyakan adalah Ibu-ibu yang butuh keterampilan untuk ke depan bisa digunakan sebagai penghasilan tambahan. Inilah yang ingin posdaya jembatani,” akunya.

Minimal, Ibu-ibu bisa memanfaatkan waktu luang dan memanfaatkan limbah yang dibuang untuk digunakan lagi. Karena masalah sampah ini sudah sangat meluas sekali dan sangat mengerikan. Kalau dari Ibu rumah tangga sudah bisa memilah sampah sendiri otomatis masyarakat hanya membuang sampahnya hanya sedikit, sehingga bisa mengurangi volume sampah yang ada di kota Malang.

“Ke depan kami berharap dengan hadirnya posdaya bisa lebih banyak lagi memberdayakan ibu-ibu rumah tangga yang ada di sekitar. Ibu-ibu yang punya waktu luang atau ibu-ibu yang punya keinginan untuk menambah penghasilan keluarga mereka. Dan, bisa lebih luas lagi sasaran kita mumpung ada jembatannya, yakni melalui posdaya binaan dari Uniga,” harapnya.

Lihat juga...