Petani Cabai Kulonprogo Keluhkan Serangan Hama Virus Bule
Selain merebaknya hama penyakit, Suyanto juga mengeluhkan minimnya pengairan di lahan persawahan garapannya di musim kemarau ini. Keringnya lahan irigasi membuat Suyanto harus menyirami tanaman cabai miliknya dengan air dari sumur bor. Untuk sekali siram saja ia membutuhkan biaya operasional bensin untuk disel sebayak 2,5 liter. Padahal ia biasa menyiram dua hari sekali.
“Tahun ini kurang bagus dibanding tahun kemarin. Tahun lalu dengan memberi pupuk sebanyak 4 kali saja sudah bisa panen, tapi sekarang ini sudah saya pupuk 5 kali tapi belum juga bisa panen,” katanya.
Dengan harga jual di tingkat petani hanya Rp7.500, per kilogram, Suyanto pun jelas merugi. Ia hanya bisa berharap agar pemerintah dapat menstabilkan harga cabai. Termasuk juga menurunkan harga pupuk bagi petani.