Petani Cabai Kulonprogo Keluhkan Serangan Hama Virus Bule

YOGYAKARTA — Sejumlah petani cabai di Kulonprogo mengeluhkan maraknya hama cabai yang biasa disebut virus bule. Virus yang menurut petani belum ditemukan obatnya ini, diketahui menyerang tanaman cabai keriting hingga merusak 30-50 persen lahan pertanian. Akibat hama virus tersebut petani pun terpaksa harus merugi.

Salah seorang petani cabai Suyanto (42) warga Sukopenganti, Tayuban, Panjayan, Kulonprogo, mengaku menggarap lahan pertanian seluas 1500 meter persegi. Sebagian lahan tersebut ia tanami tanaman cabai keriting. Sayangnya maraknya hama virus bule membuat sebagian tanamanya mati.

“Saat awal tanam, tanaman cabai bisa tumbuh bagus. Namun saat umur 40 hari, saat mulai tumbuh cabang, tanaman cabai yang terkena virus bule akan mulai menguning. Awalnya hanya ujungnya, namun lama kelamaan semua tanaman ikut menguning,” katanya baru-baru ini.

Menurut Suyanto, jika tanaman cabai telah terkena virus tersebut, maka tidak akan tumbuh sempurna. Cabai yang dihasilkan juga tidak akan tumbuh. Bahkan jika telah parah, tanaman akan langsung layu dan mati.

“Hama penyakit ini juga bisa menular. Sehingga biasanya jika ada tanaman yang terkena langsung dicabut dan diganti tanaman baru. Tapi walaupun sudah diganti, biasanya tanaman baru juga tetap akan terkena virus tersebut,” jelasnya.

Pihak pemerintah malalui Petugas Pekerja Lapangan sendiri dikatakan telah berupaya mengatasi hama penyakit tersebut. Namun hingga saat ini masih belum ada cara efektif untuk mencegah atau mengatasi penyebaran hama penyakit berupa virus bule tersebut.

“Saran dari PPL hanya menggunakan bibit yang unggul. Atau juga menggunakan pupuk organik. Meski tidak menjamin akan bebas penyakit, namun paling tidak dapat meminimalisir penyebarannya,” katanya.

Lihat juga...