Mata Air Curug Layang Hutan Rajabasa Sumber Air Bersih dan Pengairan Warga Penengahan
LAMPUNG — Musim kemarau memberi dampak sulitnya kebutuhan air bersih bagi masyarakat untuk kebutuhan sehari hari termasuk sumber pertanian dan perkebunan di beberapa wilayah Lampung Selatan. Namun hal itu tidak berlaku bagi masyarakat di Desa Tanjungheran, Kecamatan Penengahan.
Menurut salah satu tokoh masyarakat Desa Tanjungheran, Mahmudin (60) masyarakat di kaki Gunung Rajabasa dan berbatasan dengan kawasan hutan lindung masih tergantung dari sumber mata air Curug Layang. Pemukiman warga berada dalam batas kawasan hutan dengan areal perkebunan masyarakat.
Mahmudin menyebut mata air Curug Layang berada persis di bawah air terjun curug layang dengan ketinggian mencapai 15 meter sejak puluhan tahun silam dimanfaatkan masyarakat yang tinggal di beberapa dusun tersembunyi di bawah kaki Gunung Rajabasa tersebut, di antaranya Dusun Jati, Dusun Cekah, Dusun Tarikolot dan Dusun Induk. Air bersih yang mengalir dari air terjun sekaligus mata air curug layang dibiarkan mengalir menjadi hilir Sungai Way Pisang.
“Awalnya air bersih tak dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, hanya untuk pengairan lahan pertanian. Selanjutnya masyarakat mulai bermusyawarah untuk membuat saluran air bersih termasuk bak penampungan, ” papar Mahmudin saat ditemui Cendana News, Rabu (13/9/2017).

Mahmudin yang pernah menjabat sebagai kepala desa pada 1997 menyebut pada tahun tersebut hingga 1998 masyarakat sekitar melakukan proses pembangunan instalasi air bersih dari program untuk desa tertinggal.