Pegiat Anti Narkoba di Padang jadi Pengedar

Ia menyebutkan, BNK selaku lembaga antinarkoba berharap agar masyarakat tidak coba-coba untuk mendekati atau bahkan menggunakan narkoba. Tentunya ia juga tidak ingin, orang yang seharusnya menjadi perpanjangan mulut dari pemerintah justru terlibat narkoba.
“BNK juga memiliki kelompok masyarakat yang bergerak untuk antinarkoba, seperti kelompok masyarakat Satgas Narkoba dan Kampung Antinarkoba. Kelompok masyarakat itu dibentuk dengan tujuan dan kesadaran hidup untuk tidak mencoba menggunakan narkoba. Hal itu bisa dimulai dari keluarga sehingga menjadikan berbagai kelompok masyarakat bersih dari narkoba,” ucapnya, ketika dihubungi Cendana News.
Menurutnya, selama ini dengan keberadaan BNK turut membantu pihak kepolisian dalam hal meminimalisir peredaran narkoba di Kota Padang khususnya. Buktinya, setiap tahun pihak kepolisian di Polresta Padang mampu menangani kasus narkoba di atas angka 200 kasus. Jumlah itu bukanlah menunjukkan bahwa narkoba itu bersarang di Padang, akan tetapi hal tersebut merupakan bentuk keaktifan dan komitmen pihak kepolisian untuk memberantas peredaran narkoba.
“Narkoba itu musuh yang nyata, untuk itu perlu diberantas. Apalagi generasi yang rentan menjadi sasaran narkoba ialah generasi yang berusaia 14-23 tahun. Usia yang demikian merupakan masa-masa untuk mengetahui dan mencoba banyak hal dalam hidupnya,” ungkapnya.
Untuk itu, Emzalmi berharap komitmen untuk tidak mendekati narkoba sebaiknya dimulai dari keluarga. Kepada kedua orangtua jangan terlalu membiarkan hidup anak secara bebas. Orangtua diminta untuk terus mengatur pola hidup anaknya, mulai dari pergaulan, jam pulang ke rumah, dan terutama mengantisipasi pengaruh lingkungan.