OKI Sepakati Pengembangan Iptek Hadapi Tantangan Pembangunan

Serta mendorong negara-negara anggota untuk membuat universitas dan institusi lain yang memiliki kerja sama lebih tinggi terutama lembaga penelitian ilmiah, sebagai pusat keunggulan ilmu pengetahuan sehingga mereka dapat memainkan peran efektif dalam mengembangkan budaya masyarakat dalam penelitian, intelektual dan prestasi.

Deklarasi tersebut menegaskan kembali komitmen negara-negara anggota untuk meningkatkan alokasi dana untuk pengembangan pendidikan, sains, kesehatan dan air bersih untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam OKI 2025: Aksi dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs 2030).

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan KTT OKI pertama tentang Iptek tersebut membicarakan bagaimana mengimplementasikan pengembangan sains dan teknologi serta apa saja yang perlu dilakukan masing-masing negara anggota.

“Masing-masing negara diharapkan meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya serta kerja sama penelitian dan universitas. Setelah itu saling bertukar informasi dalam bidang teknologi,” ujar Wapres Kalla.

KTT OKI pertama bidang Iptek dihadiri sejumlah kepala negara dan perwakilan dari 56 negara anggota OKI dibuka oleh Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev. Kepala negara yang hadir antara lain Presiden Iran Hassan Rouhani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Presiden Bangladesh Abdul Hamid, Presiden Guinea Alpha Conde, Presiden Republik Islam Pakistan Mamnoon Hussain serta Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdel Aziz.

Wapres Jusuf Kalla memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan tersebut, didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir.[Ant]

Lihat juga...