Mendag juga berharap agar Kanada segera merealisasikan kerja sama peningkatan UMKM di ASEAN. Komitmen tersebut tertuang dalam Proyek Kerja Sama Pembangunan Ekonomi untuk UMKM (Canada-OECD Project on ASEAN SMEs) dan merupakan salah satu bagian dari program pertumbuhan ekonomi yang inovatif dan inklusif ASEAN-Kanada.
Pada rangkaian Pertemuan Para Menteri konomi ASEAN (AEM) ke-49 di Pasay, Filipina, tersebut, selain melakukan pertemuan bilateral dengan Kanada, Indonesia juga bertemu dengan United States-ASEAN Business Council (US-ABC).
Pada pertemuan bilateral dengan Delegasi US-ABC Mendag menyampaikan bahwa Indonesia terbuka sebagai tujuan utama investasi. Pernyataan ini menanggapi pertanyaan US-ABC terkait cara dan kepastian berinvestasi di Indonesia yang didasari keinginannya untuk dapat berinvestasi dan bekerja sama di sektor farmasi.
Pada pertemuan terebut, Delegasi US-ABC dipimpin oleh Senior Vice President and Regional Managing Director US-ABC Ambassador Michael W. Michalak.
“Indonesia tidak akan membatasi investasi. Sebaliknya, Indonesia akan mengeluarkan kebijakankebijakan yang dapat mempermudah investasi dan menjadikan Indonesia sebagai tujuan utama investasi,” kata Enggartiasto.
Hal lain yang diutarakan US-ABC adalah keinginannya untuk dapat memberikan masukan atas rancangan undang-undang sumber daya air, isu keamanan sistem pembayaran dalam mengatur Gerbang Pembayaran Nasional (National Paymet Gateway/NPG), keterbukaan data dan peraturan pemerintah mengenai e-commerce.[Ant]