LEBAK – Tangkapan nelayan pesisir selatan Kabupaten Lebak, Banten, dalam sepekan terakhir melimpah sehubungan membaik kondisi cuaca di perairan Banten bagian selatan.
“Melimpah tangkapan nelayan cukup membantu pendapatan ekonomi keluarga,” kata Iming (45), seorang nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Minggu (17/9/2017).
Tangkapan nelayan selama ini sangat melimpah karena cuaca di perairan Banten bagian selatan cukup baik dibandingkan dua pekan lalu. Saat ini, gelombang laut tidak begitu tinggi, termasuk tiupan angin, sehingga mendukung para nelayan yang menggunakan kapal kecil maupun kapal besar melakukan aktivitas melaut.
Bahkan, tangkapan nelayan mulai terjadi peningkatan cukup signifikan, sehingga menyumbangkan pendapatan ekonomi keluarga mereka. Produksi tangkapan nelayan yang melimpah itu, antara lain cakalang, tengiri, kakap merah, tongkol, lemadang, kembung banjar, kembung, cumi-cumi, layur, tuna, layang, dan lainnya.
“Semua produksi tangkapan nelayan itu sebagian dipasok ke sejumlah daerah di Banten dan Jakarta,” katanya.
Menurut dia, melimpah tangkapan nelayan tentu mendorong perekonomian masyarakat pesisir menggeliat, karena mereka bisa bekerja mulai buruh nelayan, pengangkut ikan hingga pedagang bakulan.
Selain itu, pedagang bandar ikan bisa memasok ke luar daerah dengan jumlah banyak, namun sebagian besar dipasok ke Jakarta.
Saat ini, pendapatan nelayan yang menggunakan kapal kecil atau di bawah 5 gross tonnage (GT) bisa menghasilkan tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya. Biasanya, nelayan melaut bisa menjual ikan sebanyak satu kuintal, namun saat ini bisa mencapai satu ton.