Bermula Hobi, Wahyu Sukses Kembangkan Usaha Ternak Kelinci
PONOROGO — Tidak hanya hobi, Wahyu Adi (33 tahun) juga melirik usaha jual beli daging kelinci sebagai salah satu mata pencarian. Memiliki pangsa pasar sendiri, usaha yang ditekuni sejak 2014 lalu sudah dapat menghasilkan Rp3 juta setiap bulannya.
Sekitar 30 ekor kelinci anakan untuk daging per bulan dikirim ke Magetan untuk dijual dan diolah menjadi abon, rica-rica dan sate.
“Kelinci yang bisa dijual biasanya umur empat bulan,” jelasnya kepada Cendana News, Selasa (19/9/2017).
Ada tiga jenis kelinci yang kini diternakkan Wahyu, kelinci jenis rex (bulu karpet), NZ (new zealand) dan bligon. Per kilogram bobot kelinci dihargai Rp25 ribu. Jika satu indukan menghasilkan tujuh anakan, maka tiga anakan dijual untuk daging dan sisanya untuk dipelihara lagi.
“Perawatan kelinci termasuk susah-susah gampang,” cakap pria yang awalnya hanya memiliki lima indukan dan satu pejantan. Namun berkat upaya dalam jangka waktu panjang, ia kini sudah memiliki 50 ekor kelinci indukan.
Pakan untuk kelinci daging hanya pelet saja. Pelet dipilih karena pemenuhan nutrisinya lebih lengkap dan mudah dicerna. Satu kelinci bisa menghabiskan 1,5 ons pelet tiap satu hari.
“Kebersihan kandang dan kelinci juga perlu diperhatikan supaya kelinci sehat,” tuturnya.
Memelihara kelinci, menurut Wahyu juga harus sabar dan telaten. Pasalnya, kelinci juga bisa mengalami stress kalau kandang tidak bersih dan pakan yang terkontaminasi.
“Biasanya ada predator seperti tikus yang makan anak kelinci dan ada juga virus harus diobati dengan kimia, ini penyebab kelinci stress,” paparnya.
Selain itu pemberian pakan juga harus diperhatikan waktunya, yakni subuh dan malam hari. Karena kelinci termasuk hewan nocturnal. “Kelinci kalau dikasih makan rumput, dia akan makan terus. Tapi kalau dikasih pelet, sekali dia makan setelah itu selesai,” terangnya.