Amnesty International Seru Indonesia Aktif Selesaikan Krisis Rohingya

JAKARTA — Organisasi Amnesty International Indonesia menyeru Pemerintah Indonesia untuk aktif ambil bagian dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan di Myanmar pascapeningkatan konflik yang mengakibatkan tewasnya sekitar 400 orang Rohingya.

Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Misi Pencari Fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Myanmar Marzuki Darusman dengan didampingi oleh Direktur Eksekutif Amnesty Intrnational Indonesia Usman Hamid dan Direktur Center for Strategic and International Studies (CSIS) Philip Vermonte di Kantor Amnesty Intenational Indonesia, Jakarta, Minggu (3/9/2017) sore.

“Melihat gentingnya situasi kemanusiaan di Rakhine, pemerintah Indonesia selayaknya melakukan upaya diplomasi kepada Pemerintah Myanmar untuk segera menghentikan kejahatan hak azasi manusia yang diarahkan kepada komunitas Rohingya,” kata Marzuki.

Marzuki Darusman juga meminta Pemerintah Indonesia mendesak Pemerintah Myanmar untuk mengizinkan tim pencari fakta yang dibentuk Dewan Hak Azasi Manusia PBB pada Maret 2017 guna mengungkapkan kebenaran, menuntut tanggung jawab para pelaku kejahatan hak azasi manusia dan menjamin keadilan bagi korban.

Menurut dia, tanpa upaya serius dalam menyelesaikan kejahatan kemanusiaan maka hanya akan memperpanjang penderitaan yang dialami korban.

Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Amnesty International Indonesia, situasi di negara bagian Rakhine makin memprihatinkan setelah puluhan ribu warga Rohingya mengungsi ke perbatasan Bangladesh dan 400 tewas dalam konflik bersenjata di negara bagian itu.

Amnesty mencatat bahwa pelanggaran serius hak azasi manusia telah dialami oleh penduduk di negara bagian Rakhine terutama komunitas Rohingya selama puluhan tahun karena tindakan Pemerintah Myanmar.

Lihat juga...