Potensi Ekspor ke Malaysia Masih Terbuka Luas
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Peluang ekspor Indonesia tak hanya terbuka pada negara jauh seperti Eropa atau Amerika, tetapi juga pada wilayah regional Asia Tenggara, yaitu negara tetangga Malaysia. Selain jarak yang dekat, regulasi impor dari Malaysia juga tak seketat negara di Eropa maupun Amerika.

Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur, Deden Muhammad Fajri S. menyatakan, untuk eksportir pemula dapat melihat ke wilayah yang dekat dahulu dengan Indonesia.
“Misalnya Malaysia. Karena posisi yang dekat dan kesamaan kultur-demografi serta persyaratan bagi para eksportir juga tak seketat pasar Eropa. Sehingga bisa menjadi batu loncatan awal bagi para eksportir pemula ini,” kata Deden dalam acara edukasi online eksportir, Selasa (26/10/2021).
Ia menyatakan, untuk memasuki pasar Malaysia yang 70 persen populasinya adalah bangsa Melayu muslim, sertifikasi halal adalah suatu keharusan.
“Penerapan syariat muslim cukup ketat di Malaysia sehingga sertifikat halal menjadi suatu hal yang memudahkan pemasaran produk di Malaysia,” ucapnya.
Malaysia bisa menjadi target pemasaran ekspor Indonesia adalah selain karena mayoritas penduduknya adalah bumiputera atau etnis Melayu, juga karena diaspora Indonesia banyak di sana yaitu mencapai 2,5 juta orang.
“Persentase etnis Melayu itu sekitar 69 persen, dalam artian mereka memiliki kecenderungan penggunaan produk yang sama dengan Indonesia dan mereka muslim. Sehingga produk halal Indonesia cenderung lebih mudah memasuki pasar,” ucapnya lagi.