Warga Transmigran Ketapang Integrasikan Pertanian dan Peternakan
LAMPUNG — Manfaatkan pola lahan dan menjaga lingkungan di wilayah pedesaan transmigrasi warga Dusun Trans Cilacap, Trans Jember, Trans Aceh di wilayah Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan mengembangkan pola pertanian dan peternakan yang terintegrasi.
Wagiran, salah satu petani di Trans Jember mengaku sebagian besar warga transmigran yang mendiami kawasan di dekat Register I Way Pisang tersebut memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang dipergunakan sebagai sumber mata pencaharian warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani komoditas pertanian jagung, pisang dan kelapa.
Wagiran yang memiliki ternak kambing dan sapi mengungkapkan sudah sejak belasan tahun silam dirinya melakukan pemanfaatan limbah kotoran ternak sapi dan kambing sebagai bahan baku pupuk kompos dan pupuk kandang.
Janggel jagung atau bekas sisa penggilingan jagung yang sudah membusuk bahkan dicampur dengan “mendil” atau kotoran kambing dengan cara dipendam dan dijadikan pupuk untuk tanaman cabai merah, sayuran dan tanaman pisang cavendish.


“Kalau tidak dipendam aroma kotoran sapi dan kambing cukup mengganggu pernafasan bahkan mengganggu warga lain yang tinggal di lingkungan kami. Itu sebabnya kotoran ternak dan sisa limbah pertanian kami pergunakan untuk pupuk,” ungkap Wagiran, Rabu (16/8/2017).