Warga Transmigran Ketapang Integrasikan Pertanian dan Peternakan

Llimbah hasil pertanian yang tidak dibuang dan dipergunakan untuk proses pemupukan di antaranya penanaman rumput gajahan dipupuk dengan kompos dan janggel jagung, selanjutnya hasil produksi rumput gajahan bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak.

Meski pernah mendapat usulan pemanfaatan kotoran ternak untuk pembuatan instalasi bio gas  Wagiran menyebut besarnya biaya pembuatan instalasi bio gas mengakibatkan dirinya masih sebatas memanfaatkan kotoran ternak untuk pupuk kandang dicampur kompos.

Ratusan tanaman pisang jenis ambon yang ditanam di dekat tempat tinggalnya bahkan kini terlihat subur dengan pemanfaatan pupuk kandang dan kompos yang sudah dilakukannya sejak beberapa tahun terakhir.

Pertanian terpadu dengan peternakan tersebut diakuinya memiliki keuntungan timbal balik dengan pemanfaatan daun,batang pisang yang dijadikan pakan ternak dikombinasikan dengan sumber pakan lain untuk efesiensi produksi pakan.

Petani lain yang memanfaatkan pola pertanian terintegrasi dan mendapat penghasilan dengan pola penanaman polikultur tersebut di antaranya Sudarmin yang memanfatkan lahan tidur di sekitar pekarangan rumahnya untuk menanam rumput gajahan. Rumput gajahan yang ditanam di lahan tak terpakai tersebut bahkan bisa dimanfaatkan sebagai sumber pakan saat musim kemarau di mana pakan sulit dicari.

“Saat ini sebagian besar petani dan peternak sudah menanam rumput gajahan sebagai sumber pakan cadangan disamping mencari rumput untuk pakan ternak,” ungkap Sudarmin.

Wagiran dengan tanaman pisang cavedish yang subur oleh pupuk kompos dan pupuk kandang /Foto:Henk Widi.
Lihat juga...