Warga Bugis di Ketapang Ajarkan Anak Sejak Dini Tradisi Pembuatan Kuliner Jelang Idul Adha
Sebanyak lima kilogram beras ketan sengaja disiapkan untuk proses pembuatan lemang dan sepuluh kilogram beras biasa dipergunakan untuk pembuatan buras serta tepung beras dan beras ketan sebanyak lima kilogram untuk pembuatan bolu peca.
“Proses pembuatannya dikerjakan secara gotong royong sejak semalam hingga hari ini sehingga esok sudah bisa dimakan untuk menjamu para tamu dan keluarga,” terang Elo.
Lemang diakui Elo merupakan makanan terbuat dari beras ketan dicampur santan dan garam yang akan dimasak dengan cara diaron dan dikukus lalu dimasukkan dalam bungkus daun pisang meski diakuinya proses pembuatan kerap mempergunakan bambu. Bagi sebagian warga Bugis pembuatan lemang hanya menggunakan cetakan dari pipa berbentuk bulatan selanjutnya dibungkus dan direbus.
Sama halnya dengan lemang proses pembuatan buras juga membutuhkan beras biasa yang dimasak setengah matang dengan direbus bersamaan dengan buras berasa gurih dengan bahan santan dan garam.
“Semua bahan tersebut akan disantap bersama lauk opor ayam,semur daging yang akan kita peroleh pada saat hari raya kurban besok,” kata Elo.
Selain proses pembuatan bahan lemang dan buras yang selanjutnya proses pematangan dikerjakan oleh kaum laki laki dirinya juga masih mengerjakan pembuatan bolu peca. Kue bolu peca yang dibuat dari berbagai bahan tepung beras ketan dan beras seperti membuat bolu pada umumnya dengan cara dikukus menggunakan loyang. Kue bolu peca dalam loyang yang sudah matang dan dipotong kecil kecil siap dicelupkan dalam air gula merah dan selanjutnya bisa dihidangkan saat hari raya.
Denis, sang anak yang duduk di bangku SMP mengaku meski tidak melakukan proses pembuatan berbagai kue khas tersebut dirinya sudah mulai mengetahui proses pembuatan lemang, buras dan bolu peca yang diajarkan sang ibu.