Timnas U-22 Asah Kemampuan Bertahan

TANGERANG – Tim nasional sepak bola U-22 Indonesia mengasah kemampuan bertahan dalam kondisi bola mati (set piece) serta serangan balik dalam latihan terakhir di pemusatan latihan (TC) untuk SEA Games ke-29 2017, Malaysia, di Lapangan Sepak Bola Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci, Tangerang, Jumat (11/8/2017).

“Pelatih Luis Milla tidak mau terjadi lagi kesalahan ketika kalah melawan Malaysia di Kualifikasi Piala Asia U-23 lalu, di mana dua gol Malaysia tercipta melalui set piece,” ujar asisten pelatih tim nasional U-22, Bima Sakti, usai latihan.

Pernyataan Bima itu merujuk pada kekalahan 0-3 Indonesia dari Malaysia di laga perdana kualifikasi Piala Asia U-23 2018 yang digelar di Bangkok, Thailand, Juli 2017 lalu.

Adapun dalam latihan yang digelar di SPH tersebut, tim nasional U-22 tampak dibagi menjadi dua tim di mana setiap tim akan bergantian melakukan eksekusi bola mati. Dari posisi bola mati tersebut, selanjutnya tim yang bertahan kemudian melakukan serangan balik cepat melalui sisi sayap.

Menurut Bima, strategi memanfaatkan lebar lapangan melalui kecepatan pemain sayap merupakan strategi untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan, terutama Thailand yang akan dihadapi pada pertandingan pertama.

“Thailand adalah tim yang memiliki organisasi bertahan serta menyerang yang baik. Karena itu, kami akan menggunakan serangan balik melawan mereka,” kata dia.

Sementara terkait kondisi para pemain timnas U-22, Bima Sakti menyebut seluruh punggawa dalam kondisi baik, kecuali Bagas Adi Nugroho yang masih cedera. “Semua pemain siap. Namun, Bagas sepertinya tidak akan diikutsertakan ke SEA Games 2017, karena kondisinya tidak memungkinkan,” tutur dia.

Lihat juga...