SUKABUMI – Sekolah Dasar Negeri Longkewang di Desa Hegarmanah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tempat terjadinya tragedi tewasnya seorang pelajar kelas 2 berinisial SR (8) diduga akibat berkelahi, ternyata kekurangan guru.
“Hasil berkoordinasi dengan pihak sekolah, ternyata SDN Longkewang Kecamatan Cicantayan kurang satu guru dan ruang kelasnya pun juga kurang, yakni hanya lima lokal saja,” kata Kepala Seksi Kesiswaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Asep Saepudin di Sukabumi, Rabu (9/8/2017).
Menurutnya, untuk kekurangan guru dalam waktu dekat akan diatasi. Namun, pihaknya belum menyebutkan apakah kasus tewasnya SR warga Kampung Citiris, Desa Hegarmanah, yang diduga akibat berkelahi dengan rekannya berinisial DR ada kaitannya dengan kekurangan personel guru tersebut.
Namun, yang pasti pihaknya menyebutkan bahwa kasus tewasnya pelajar ini merupakan musibah. Sementara untuk lokal kelas yang kurang ia akan berkoordinasi dengan seksi lainnya di Disdik, karena pelajar kelas II harus masuk siang atau pukul 10.00 WIB setelah kelas I pulang sekolah.
Selain itu, pihaknya juga akan memantau pelayanan pendidikan di SD ini, apakah dengan jumlah guru tersebut seluruh pelajar bisa menyerap ilmu yang diberikan pendidikan atau tidak.
“Pascakejadian ini kami akan evaluasi kekurangan sekolah dan tidak hanya SDN Longkewang saja, tetapi sekolah lainnya juga agar tidak terjadi kasus serupa,” tambah Asep.
Sementara itu, Kepala SDN Longkewang, Ade Rohman Gunawan, mengatakan jumlah guru di sekolahnya ada 10 orang termasuk kepala sekolah. Dari jumlah tersebut, ada enam guru PNS dan sisanya honorer dan operator.